Belajar seringkali menjadi beban tersendiri bagi para siswa. Belum lagi tuntutan yang diberikan oleh sekolah, yaitu nilai yang diharuskan memenuhi KKM. Jika tidak, siswa wajib mengikuti remidi yang semakin menambah beban siswa.
Pada dasarnya, tidak semua siswa memiliki minat dan bakat yang sama. Beberapa siswa lebih unggul dalam bidang matematika dan sains. Sebagian lainnya mendapat nilai lebih tinggi dalam mata pelajaran bahasa atau ilmu sosial.
Sayangnya, sekolah formal yang ada di Indonesia kerap menyamaratakan kemampuan siswa. Hal ini yang semakin memperparah minat siswa dalam belajar.
Padahal jika siswa dibebaskan untuk menekuni hal yang dia suka dan kuasai, hasilnya akan jauh lebih baik dibandingkan jika mereka dipaksa mempelajari bidang-bidang di luar kemampuannya.
Hal-hal seperti ini tidak pernah mendapat perhatian dari pihak sekolah. Akibatnya, siswa akan kehilangan minat dalam mengikuti mata pelajaran yang tidak disukai di kelas, tertinggal materi dengan teman-teman lainnya dan berujung mendapat nilai rendah.
Misal, seorang siswa bernama Dimas yang unggul dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Akan tetapi, ia tidak menyukai pelajaran matematika. Alhasil selama di kelas ia hanya akan melamun dan tidak dapat mengikuti penjelasan guru.
Saat ujian tiba, ia akan kesulitan menyelesaikan soal dan berakhir mendapat nilai di bawah KKM. Untuk dapat memenuhi syarat naik kelas, Dimas harus mengikuti remidi. Artinya, ia harus mengulas kembali secara mandiri materi yang telah dijelaskan oleh guru di kelas.
Faktor rendahnya minat belajar siswa
Berkaca pada pengalaman Dimas di atas, terlihat kecenderungan siswa untuk menyepelekan pelajaran yang tidak disukai. Namun, hal tersebut pada akhirnya juga akan merugikan diri sendiri. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa.
1. Tenaga pengajar atau guru di sekolah
Guru yang menyenangkan dan dapat menyampaikan materi dengan baik akan membuat siswa tertarik pada pelajaran tersebut.
Sekalipun mata pelajaran yang diampu amat sulit, namun jika guru dapat memberikan penjelasan dengan cara yang menarik, siswa akan tetap semangat untuk memperhatikan guru selama di kelas.
Sebaliknya, jika guru bersikap dingin dan hanya memberikan tugas tanpa menyampaikan penjelasan materi dengan baik kepada siswa. Maka, siswa pun akan merasa enggan untuk belajar.
Untuk itu, guru merupakan faktor utama yang menjadi penentu siswa untuk semangat belajar atau justru kehilangan motivasi untuk menuntut ilmu.
2. Situasi kelas yang terlalu ramai
Siswa tidak dapat memilih teman sekelas yang seperti apa karena sekolah yang berwenang menentukan jumlah siswa setiap kelas.
Umumnya, setiap kelas terdiri atas 20-30 siswa. Beberapa sekolah bahkan mencapai 40 siswa dalam satu kelas.
Kondisi kelas yang penuh akan mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Terlebih, setiap siswa memiliki kepribadian yang berbeda.
Akan selalu ada siswa yang membuat gaduh kondisi kelas. Hal tersebut yang menyulitkan siswa untuk fokus pada penjelasan guru dan berakhir kehilangan minat untuk mendengarkan guru.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru privat adalah pilihan yang tepat. Avana Education telah menyediakan guru privat yang siap datang ke rumah bagi kalian para siswa yang masih duduk di bangku sekolah.
Keberadaan guru privat merupakan jalan keluar bagi siswa/i yang enggan untuk menghadiri bimbel. Tujuan yang ingin diraih baik oleh bimbel maupun guru privat sama, yakni meningkatkan kompetensi siswa.
Namun, guru privat sedikit lebih unggul jika dibandingkan dengan bimbel karena siswa tidak harus meluangkan waktu untuk keluar rumah dan bertemu banyak orang.
Tapi sebetulnya apa yang akan diperoleh jika memilih guru privat? Simak uraian di bawah ini untuk lebih mengerti tentang manfaat guru privat.
5 Alasan memilih guru privat ke rumah
1. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di rumah
Dengan memilih guru privat, siswa tidak perlu lagi memikirkan jarak dan waktu tempuh menuju tempat les/bimbel. Siswa hanya perlu duduk diam di rumah menunggu kehadiran guru.
Karena tidak perlu keluar rumah, artinya siswa dapat menekan biaya pengeluaran ongkos perjalanan. Sehingga uang saku dapat ditabung untuk keperluan penting lainnya.
Rumah merupakan tempat yang tidak asing bagi siswa. Untuk itu, dengan menggunakan rumah sebagai tempat belajar akan lebih memudahkan siswa karena tidak perlu beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
2. Belajar menjadi lebih menyenangkan
Sebelum menentukan guru privat, saat mendaftar siswa akan memilih mata pelajaran. Kemudian, akan diperlihatkan daftar guru yang mengampu pelajaran tersebut beserta pengalaman dan testimoni para siswa sebelumnya.
Dengan begitu, siswa dapat memilih sosok guru yang cocok atau dirasa klik dengan dirinya. Penting untuk menentukan guru privat ini karena nantinya siswa akan berhadapan secara langsung dan intens hanya dengan guru tersebut.
Jika siswa telah cocok dengan guru privat pilihannya, maka proses belajar akan jauh lebih menyenangkan tanpa merasa terbebani. Siswa merasa nyaman, begitupun dengan sang guru.
Situasi dan kondisi belajar yang menyenangkan akan mendukung siswa dalam menyerap materi dengan mudah. Nantinya, siswa dapat lebih unggul di sekolah karena telah memahami materi secara mendalam bersama guru privat.
3. Leluasa untuk berdiskusi dengan guru
Berbeda dengan sekolah atau bimbel yang dilaksanakan di sebuah ruang kelas yang terdiri atas beberapa siswa. Sesuai sebutannya, guru privat bersifat khusus dengan hanya membimbing satu siswa.
Oleh sebab itu, siswa dapat lebih leluasa untuk menanyakan materi yang sulit dipahami atau soal-soal yang belum terselesaikan tanpa perlu bergantian dengan siswa lain.
Siswa juga dapat dengan bebas berdiskusi karena guru privat tidak memiliki siswa lain untuk diperhatikan. Fokusnya berada pada satu siswa yang saat ini sedang duduk berhadapan dengannya.
4. Solusi untuk siswa/i introvert
Seperti yang sudah disinggung pada penjelasan sebelumnya bahwa dengan memilih guru privat siswa tidak perlu keluar rumah, beradaptasi dengan lingkungan yang baru, dan bertemu dengan orang-orang baru.
Poin-poin tersebut merupakan hal yang paling diinginkan oleh para siswa introvert Hal ini dipengaruhi oleh sifat mereka yang cenderung lebih senang ketika berada di zona nyamannya dan tidak bertemu dengan banyak orang.
Nah, guru privat ini jadi solusi yang tepat bukan bagi siswa/i introvert? Siswa dapat lebih fokus belajar dan tidak perlu lagi malu untuk bertanya pada guru karena hanya ada dia dan sang guru.
5. Jadwal yang lebih fleksibel
Karena kegiatan belajar mengajar hanya dilaksanakan oleh dua individu, yaitu guru privat dan siswa. Maka, siswa dapat menentukan sendiri pada hari apa dan jam berapa kegiatan belajar dilakukan.
Siswa dapat memilih jadwal di hari yang cukup luang, tidak disibukkan dengan kegiatan sekolah sehingga konsentrasi siswa dalam belajar tidak akan terbagi.
Tidak hanya siswa yang diuntungkan, tapi juga guru privat. Jika guru mengalami kendala atau hal penting yang harus dilakukan, ia dapat membicarakan secara langsung dengan siswanya untuk mengganti hari dan jam belajar.
Dengan begitu, jadwal lebih fleksibel karena dapat didiskusikan oleh kedua pihak dengan menyesuaikan kesibukan masing-masing.
Dari 5 alasan yang telah diuraikan, guru privat merupakan langkah alternatif bagi orang tua yang mengharapkan putra-putrinya dapat berprestasi di sekolah tanpa harus keluar rumah.
Kekurangan siswa pada mata pelajaran tertentu dapat diatasi dengan hadirnya guru privat. Bukan hanya kekurangan yang sanggup diatasi oleh guru privat.
Lebih dari itu, guru privat ke rumah dapat meningkatkan potensi siswa karena kegiatan belajar yang fleksibel dan menyenangkan memberi ruang bagi siswa untuk lebih menggali kompetensi yang dimilikinya.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera gabung bersama Avana Education demi meraih prestasi lebih unggul di sekolah. Informasi selengkapnya dapat mengunjungi laman resmi kami di www.avanaeducation.com atau dengan mengisi form di bawah ini.