Seperti yang sudah kita tahu bahwa TOEFL terdiri atas beberapa jenis, tidak hanya satu. Maka, ketentuan yang dimiliki oleh setiap jenis tes juga berbeda, termasuk perihal skor atau penilaian. Masing-masing jenis tes memiliki nilai TOEFL minimal dan maksimalnya sendiri.
Apa saja memang jenis tes yang dimaksud? Jenis-jenis tes TOEFL yang masih populer hingga saat ini adalah TOEFL iBT, PBT, dan ITP. Ketiganya memiliki perbedaan, baik dari segi section atau bagian tes, media yang digunakan untuk tes, hingga skala penilaian.
Nilai Minimal TOEFL
Test of English as a Foreign Language atau TOEFL merupakan tes yang dilakukan untuk menguji kemampuan berbahasa Inggris untuk keperluan mendaftar ke universitas di Amerika Serikat atau negara yang berbasis Bahasa Inggris.
TOEFL terdiri atas 3 tipe, yaitu TOEFL iBT yang berbasis internet, TOEFL PBT yang masih menggunakan media konvensional yaitu kertas, dan TOEFL ITP khusus bagi kau yang ingin bekerja di luar negeri.
Secara umum, lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan TOEFL adalah kurang lebih 3 jam. Dalam kurun waktu tersebut, terdapat 4 kompetensi yang diujikan, antara lain listening comprehension, grammar structure and written expression, reading comprehension, dan writing.
Hasil tes TOEFL berupa sertifikat yang menunjukkan nilai dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi institusi untuk menerima para pendaftar. Berikut ini akan diuraikan nilai TOEFL minimal untuk masing-masing tipe tes dan nilai maksimalnya.
1. TOEFL IBT
Untuk tes iBT yang berbasis internet, peserta akan mengerjakan tes menggunakan media komputer. Sebelumnya, tes semacam ini dikenal dengan istilah CBT (Computer-Based Testing) yang kemudian diubah istilahnya sejak tahun 2005 menjadi TOEFL iBT.
Dahulu, nilai TOEFL CBT berada di kisaran 216-677. Hal ini berarti bahwa nilai TOEFL minimal sebesar 216 poin, sementara nilai maksimal mencapai 677 poin.
Setelah mengalami perubahan, nilai TOEFL iBT saat ini berskala 0-120. Artinya, nilai TOEFL minimal untuk iBT adalah 0, sedangkan nilai maksimal adalah 120. Nilai 120 merupakan akumulasi dari setiap bagian tes yang memiliki nilai maksimal sebesar 30 poin.
2. TOEFL PBT
Tes PBT masih menggunakan media konvensional, yakni kertas. Tes ini banyak diselenggarakan di beberapa daerah di Indonesia yang masih minim akses internet dan fasilitas komputer yang belum memadai.
Skala penilaian TOEFL PBT berkisar antara 310 hingga 677. Maka, nilai TOEFL minimal adalah sebesar 310. Jauh berbeda dengan nilai TOEFL minimal iBT, yaitu 0.
3. TOEFL ITP
Sesuai dengan namanya, Institutional Testing Program atau ITP merupakan tes yang secara khusus diperuntukkan bagi kamu yang berkeinginan untuk mencari pekerjaan di negara-negara berbasis bahasa Inggris.
Berbeda dengan TOEFL iBT dan PBT, TOEFL ITP hanya terdiri dari 3 bagian tes, yaitu listening comprehension, structure and writing expression, dan reading comprehension.
Nilai tes TOEFL ITP berada dalam skala 310 hingga 677. Sama seperti TOEFL PBT, nilai TOEFL minimal untuk tes ITP adalah 310, sementara nilai maksimal sebesar 677.
Nilai TOEFL Untuk Kuliah
Seperti yang sudah kita pahami bahwa sertifikat TOEFL berguna sebagai dokumen pendukung untuk mendaftar kuliah di luar negeri.
Dengan melampirkan sertifikat, maka pihak institusi pendidikan tinggi dapat mempertimbangkan kemampuan bahasa Inggris pendaftar melalui nilai yang disajikan dalam sertifikat TOEFL.
Meskipun sebelumnya telah dijelaskan nilai TOEFL minimal untuk setiap jenis tesnya. Akan tetapi, setiap universitas di luar negeri telah menetapkan standarnya masing-masing dalam menyeleksi calon mahasiswa.
Pihak kampus biasanya menyebutkan secara eksplisit nilai TOEFL minimal yang diterima. Kamu bisa menemukan standar minimal tersebut dalam persyaratan dan ketentuan pendaftaran yang dikeluarkan secara resmi oleh pihak kampus.
Oleh sebab itu, kamu harus memperhatikan secara detail setiap poin persyaratan yang diminta oleh kampus agar kamu bisa melewati seleksi pertama penerimaan, yaitu seleksi administrasi.
Jika ingin mendapat peluang tinggi untuk diterima, maka kamu harus mencapai nilai maksimal. Namun, agar berhasil berada dalam posisi aman, kamu setidaknya bisa mencapai nilai 500 untuk TOEFL ITP dan PBT serta nilai lebih dari 80 untuk TOEFL iBT.
Selain perihal nilai, untuk kamu yang ingin melanjutkan studi di luar negeri, penting untuk memahami jenis TOEFL apa yang berlaku di negara tujuanmu karena untuk saat ini tidak semua TOEFL dapat diterima oleh pihak kampus.
Sertifikat tes TOEFL ITP dan PBT kini tidak lagi digunakan oleh beberapa perguruan tinggi di luar negeri karena sudah tidak diakui secara internasional. Begitupun dengan CBT yang sudah lama diganti dengan iBT.
TOEFL iBT telah diterima secara global dan menjadi standar syarat masuk kuliah S1 di semua institusi pendidikan tinggi, baik dalam maupun luar negeri.
Untuk itu, jika kamu ingin kuliah di luar negeri, ikutilah TOEFL iBT yang banyak diselenggarakan oleh lembaga bahasa di Indonesia. Raihlah setidaknya nilai 80 untuk dapat mendaftar kuliah di luar negeri atau melamar beasiswa.
Nilai TOEFL Minimal untuk Bekerja
TOEFL tidak hanya berguna untuk mendaftar kuliah di luar negeri, melainkan juga untuk melamar beasiswa, dan pekerjaan. Nah, untuk kamu yang ingin bekerja di luar negeri, pasti sudah tahu bahwa sertifikat hasil TOEFL sudah menjadi syarat wajib.
Tapi, bukan hanya untuk pekerjaan di luar negeri saja loh yang mensyaratkan sertifikat TOEFL. Beberapa Kementerian atau perusahaan di Indonesia juga ada yang meminta calon pegawai untuk melampirkan hasil tes TOEFL.
TOEFL yang diterima sama seperti syarat untuk kuliah dimana hanya beberapa jenis TOEFL yang berlaku, yaitu TOEFL iBT dan ITP. Untuk TOEFL ITP hanya bisa diterima oleh Kementerian atau perusahaan di Indonesia saja.
Berikut ini akan kami uraikan nilai TOEFL minimal yang dapat digunakan untuk melamar kerja maupun promosi peningkatan jabatan.
1. Kementerian Luar Negeri
Kementerian yang satu ini banyak diincar oleh masyarakat Indonesia yang biasanya ingin kuliah di luar negeri, namun gagal mendapat kesempatan itu.
Jika kamu termasuk salah satu dari mereka, dapatkan nilai TOEFL minimal 550 untuk bisa menjadi bagian dari KEMENLU.
Nilai tersebut termasuk yang tertinggi di antara kementerian lainnya karena tugas dan fungsi utama Kementerian Luar Negeri adalah berhubungan dengan negara-negara lain
Untuk memudahkan komunikasi antarnegara dengan bahasa yang berbeda, dibutuhkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Jadi, penguasaan bahasa Inggris merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi oleh setiap karyawan.
2. Kementerian BUMN
Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan salah satu Kementerian yang banyak diincar oleh para fresh graduate. BUMN sering membuka lowongan pekerjaan dengan mewajibkan kepada para pelamar untuk menunjukkan sertifikat TOEFL.
Nilai TOEFL minimal yang disyaratkan oleh Kementrian BUMN adalah 475. Khusus bagi kamu yang merupakan lulusan S1 luar negeri tidak perlu melampirkan sertifikat TOEFL.
3. Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia)
Apabila ingin menjadi salah satu anggota karyawan di Kementerian ESDM, kamu bisa mempersiapkan nilai TOEFL minimal 450.
Dengan nilai setidaknya 450 atau lebih, kamu bisa mendapat kesempatan untuk menjadi anggota di Kementerian ESDM dengan jabatan yang tidak rendah. Nilai tersebut merupakan standar yang banyak ditetapkan oleh Kementerian lain.
Demikian informasi seputar nilai TOEFL minimal yang dapat kami bagikan kepada kamu para pejuang kuliah di luar negeri dan calon karyawan dalam maupun luar negeri.
Bergabunglah dengan Avana Education, jika kamu ingin lebih memperdalam skill berbahasa Inggris agar dapat mencapai nilai maksimal pada tes TOEFL untuk meningkatkan peluang diterima di institusi pilihanmu.
Daftarkan dirimu dengan mengisi form di bawah ini atau dengan mengunjungi website kami di Slot Online untuk mendapat informasi lebih lengkap.